Friday, June 27, 2014

Pengembangan Materi Pembelajaran Pkn



Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. 



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.  Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran  bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.





BAB II
PEMBAHASAN
A. BAHAN AJAR
1. Pengertian Bahan Ajar
            Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.[1]
2. Ciri-ciri Bahan Ajar
  • Menimbulkan minat baca
  • Ditulis dan dirancang untuk siswa
  • Menjelaskan tujuan instruksional
  • Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
  • Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
  • Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
  • Mengakomodasi kesulitan siswa
  • Memberikan rangkuman
  • Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
  • Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
  • Dikemas untuk proses instruksional
  • Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
  • Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
3. Jenis-jenis bahan ajar
  • Lembar informasi (information sheet)
  • Operation sheet
  • Jobsheet
  • Worksheet
  • Handout
  • Modul
B.   Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
  1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
  2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
  3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
  4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
C.   Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.    Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,  Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2.    Norma, hukum dan peraturan, meliputi:  Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum  dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3.    Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,  Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4.    Kebutuhan  warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5.    Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,  Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di  Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6.    Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,  Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7.    Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8.    Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional,  dan Mengevaluasi globalisasi.
D. Peta Bahan Ajar
            Peta kebutuhan bahan ajar disusun berdasarkan analisis kebutuhan bahan ajar. Terutama berapa banyak ajar yang harus dipersiapkan. Dari analisi bahan ajar (terutama KD denganunsur pembentuk kompetensi) penyusun sudah dapat memperkirakan kira-kira seperti apadan bagaimana bahan ajar akan ditulis. Bagaimana urutan atau sistematiknya, semuanyadisusun dalam peta agar memudahkan dalam penggarapannya.
Dalam tahap ini sekuens bahan ajar juga dibuat, agar bisa disajikan prioritas urutan penyajian dan penulisannya. Peta bahan ajar juga bermanfaat untuk menentukan sifat bahanajar, apakah bersifat independen (berdiri sendiri) atau dependen (tergantung). Bahan ajar independen adalah bahan ajar yang berdiri sendiri yang dalam penyusuannya tidak harusmemperhatikan keterikatan dengan bahan ajar lainnya. Bahan ajar dependen, adalah bahanajar yang penyusunannya ada keterkaitannya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lainnya. Dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain.[2]
E. Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar


F. Penyusunan Modul
Modul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan sistematis sehingga penggunanyadapat belajar dengan atau tanpa seorang fasilitator/guru. Dengan demikian maka sebuahmodul harus dapat dijadikan sebuah bahan ajar sebagai pengganti fasilitator/guru. Kalauguru memiliki fungsi menjelaskan, maka modul harus mampu menjelaskan suatu substansidengan bahasa yang mudah diterima siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan, kemampun,dan usianya.Penulisan bahan ajar modul dilakukan dengan melalui tahapan berikut:1.
Analisis Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)Analsis ini dilakukan dengan maksud untuk menentukan materi mana yang memerlukan bahan ajar. Pada kegiatan menentukan ini materi dipilah dan dianalisis dengan caramelihat inti dari materi yang akan diajarkan, kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa,hasil belajar kritis (critical learning outcomes) yang harus dimiliki siswa itu seperti apa.
Menentukan judul-judul modulJudul dari modul ditentukan atas dasar KD-KD atau materi pembelajaran yang terdapatdalam silabus. Satu kompetensi dapat dijadikan sebagai judul apabila kompetensi itutidak terlalu besar atau luas, sedangkan basarnya kompetensi dapai dideteksi antara laindengan cara apabila diuaraikan ke dalam materi pokok mendapatkan maksimal empatmateri pokok (MP), maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul modul. Namun apabila diuarikan mendapat lebih dari empat materi pokok, maka perlu pemikirankembali apakah perlu dipecah menjadi dua judul modul.3.
Langkah-langkah Penulisan Modul
Untuk menulis modul yang baik dilakukan langkah-langkah berikut ini:
  1. Perumusan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai siswaRumusan KD pada suatu modul merupakan spesifikasi kualitas yang seharusnya dimilikioleh siswa setelah ia berhasil menyelesaikan modul tersebut. Kompetensi Dasar yang dicantumkan dalam modul haruslah berdasarkan dan diambil kurikulum. Apabila siswatidak berhasil memiliki atau mencapai indikator sebagaimana yang dirumuskan dalamKD itu, maka KD dalam pembelajaran modul itu harus dirumuskan kembali. Dalam halini barangkali bahan ajar yang gagal, bukan siswa yang gagal. Jika tingkah lakudiindetifikasikan secara tepat, maka apa yang harus dikerjakan untuk mencapainya dapatditentukan secara tepat pula.
  2. Menentukan alat evaluasi/penilaianDalam membuat modul dilakukan evaluasi penguasaan materi yang disajikanlewat modul tersebut. Oleh karena itu perlu dibuat alat dan instrumen penilaian unuk menilai keberhasilan penguasaan suatu KD.Criterion items adalah sejumah pertanyaan atau tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai suatu KD dalam bentuk tingkahlaku. Karena pendekatan pembelajarannya yang digunakan adalah kompetensi , dimanasistem evaluasinya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat evaluasinyamenggunakan Peniaian Acuan Patokan (PAP) atauCreterion Referenced Assesment . Evaluasi dapat segera disusun setelah ditentukan KD yang akan dicapai sebelummenyusun materi dan lembar kerja/tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Hal inidimaksudkan agar evaluasi yang dikerjakan benar-benar sesuai dengan apa yangdikerjakan oleh siswa. Berikut contoh evaluasi KD.
  3. Penyusunan materi
Materi isi modul sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi modulsangat baik jika berisi informasi-informasi mutakhir/terkini dan memiliki relevansi dari berbagai sumber , misalnya buku, jurnaln hasil penelitian, substansi dari internet danmajalah ilmiah. Materi modul tidak harus ditulis seluruhnya, dapat saja dalam modul ituditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa dapat membaca lebih jauh tentangmateri itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswatentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya. Misalnya tentang tugasdiskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusi dengan siapa, berapa orangdalam kelompok diskusi dan berapa lama.Dalam menulis modul, kalimat yang dipergunakan jangan terlalu panjang, kira-kira maksimal 75 kata tiap kalimat, dalam satu paragraf berisi kira-kira 3 – 7 kalimat.Gambar-gambar yang mendukung isi materi sangat diperlukan, karena disampingmemperjelas penjelasan kuga menambah daya tarik bagi siswa untuk mempelajarinya.
  1. Urutan pembelajaran
Urutan pembelajaran dapat diberikan dalam petunjuk menggunakan modul.Misalnya dibuat petunjuk bagi guru yang akan mengajarkan materi tersebut dan petunjuk  bagi siswa. Petunjuk siswa diarahkan pada hal-hal yang harus dikerjakan dan yang tidak  boleh dikerjakan siswa, sehingga siswa tidak perlu banyak bertanya, guru juga tidak  perlu terlalu banyak menjelaskan atau dengan kata lain guru hanya berfungsi sebagaifasilitator.
  1. Struktur bahan ajar modul
Struktur modul dapat bervariasi tergantung pada karakter materi yang akandisajikan, ketersediaan sumberdaya dan kegiatan belajar yang dilakukan. Secara umummodul harus memuat paling tidak:
·         Judul
·         Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
·         Kompetensi yang akan dicapai
·         Informasi pendukung
·         Latihan-latihan
·         Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
·         Evaluasi/Penilaian
H. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa ( student work sheet ) adalah lembaran-lembaran yang berisi tugasyang harus dikerjakan siswa. Lembar Kegiatan Siswa harus memuat paling tidak: judul, KDyang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat tentang langkah kerja tugas, yang harus dikerjakandan laporan yang harus dikerjakan.
Kegiatan menyiapkan LKS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Analisis KurikulumAnalisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yangmemerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan caramelihat materi pokok dan pengalaman belajar dan materi yang akan diajarkan, kemudiankompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
  2. Menyusun Peta Kebutuhan LKSPeta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulisdan sekuensi atau urutan LKSnya juga dilihat sumber belajarnya. Sekuens LKS inisangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisiskurikulum dan analisis sumber belajar.
3. Menentukan Judul-judul LKSJudul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi pokok atau pengalaman belajar yangterdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul apabila kompetensi itutidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi dengan cara apabila diuarikankedalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 (empat) MP, maka kompetensi itutelah dapat dijadikan sebagai satu judul modul LKS. Namun apabila uraian menjadi lebihdari 4 materi pokok, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah menjadi 2 judulLKS.

4. Penulisan LKS
 Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:.
a.    Perumusan KD yang harus dikuasaiRumusan KD pada sutau LKS langsung diturunkan dari Standar Isi (SI)
b.    Menentukan alat penilaian
Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, makaalat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referency Assesment .Dengan demikian guru dapat menilainya melalui proses dan hasil kerjanya.
c.    Penyusunan materiMateri LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai siswa. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu ganbaran umum atau ruang lingkup substansiyang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku,majalah ilmiah, substansi yang diambil dari internet, dan jurnal hasil penelitian.Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja dalam LKSditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa dapat membaca lebih jauh tentangmateri itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan siswatentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang tugasdiskusi. Judul diskusi harus jelas dan didiskusikan dengan siapa, berpa orang dalamsatu kelompok dan berapa lama.
d.    Struktur LKS
Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
  • Judul
  • Petunjuk Belajar (guru dan/atau siswa)
  • Kompetensi yang akan dicapai
  • Informasi pendukung
  • Tugas-tugas dan langkah kerja
  • Penilaian
G. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 1
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan

1.1  Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
1.2  Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
1.3  Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah
2.    Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah
2.1  Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah
2.2  Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

Kelas I, Semester 2
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.    Menerapkan hak anak di rumah dan di sekolah

3.1  Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya
3.2  Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah
4.    Menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah

4.1 Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah

4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat


Kelas II, Semester 1
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Membiasakan hidup bergotong royong

1.1  Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
1.2   Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan

2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan

2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam


Kelas II, Semester 2
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Menampilkan sikap demokratis

3.1    Mengenal kegiatan bermusyawarah
3.2    Menghargai suara terbanyak (mayoritas)
3.3    Menampilkan sikap mau menerima kekalahan
4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila
4.1   Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari
4.2  Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan sehari-­hari[3]

Kelas III, Semester 1
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

1.1   Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
1.2   Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat

2.1   Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat  sekitar
2.2   Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
2.3   Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar

Kelas III, Semester 2
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Memiliki harga diri sebagai individu  

3.1 Mengenal pentingnya memiliki harga diri
3.2 Memberi contoh bentuk harga diri, seperti menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan lain­ lain
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri

4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan
4.2. Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia



Kelas IV, Semester 1
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.    Memahami sistem pemerintahan desa  dan pemerintah  kecamatan                                                                      

1.1  Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan
1.2  Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan
2. Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi           

2.1  Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
2.2 Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi

Kelas IV, Semester 2
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.  Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat

3.1  Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti  MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya

4.1  Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
4.2  Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
4.3  Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya

           
Kelas V, Semester 1
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

1.1  Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.2  Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.3   Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.  Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan  daerah

2.1  Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
2.2  Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti  pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok

Kelas V, Semester 2
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Memahami kebebasan berorganisasi

3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
4.  Menghargai keputusan bersama
4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama

Kelas VI, Semester 1
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.  Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari

2. Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia     

2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen
2.3   Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah

Kelas VI, Semester 2
Stándar  Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.  Memahami peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara

3.1 Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara
3.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara
4.  Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi
4.1  Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif
4.2  Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional[4]

E.  Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.






BAB III
PENUTUP
Simpulan,
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
  1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
  2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
  3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
  4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.    Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,  Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2.    Norma, hukum dan peraturan, meliputi:  Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum  dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3.    Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,  Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4.    Kebutuhan  warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5.    Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,  Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di  Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6.    Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,  Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7.    Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8.    Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional,  dan Mengevaluasi globalisasi.


DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006.Standar Isi. Badan Standar Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Sapriya. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. 2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departmen Agama RI.
Min janti, sk kd mapel pkn,  http://minjanti.blogspot.com/2010/06/sk-kd-mapel-pkn.html, diambil 17 September 2012
Mulyasa, Kurikuum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdayarka.2007
M. Noviar Darkuni. 2008. Kata Kerja/Operasional. Pra-Acuan Untuk Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Biologi). Suplemen untuk Guru di SekolahUnggulan YSN-KPS Balikpapan, Riau, Lumajang dan Pasuruan.
Pengertian bahan ajar (materi pembelajaran), http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/, diambil 17 September 2012
http://www.scribd.com/doc/69250690/7/B-Penyusunan-Peta-Bahan-Ajar
Zaini, Hisyam, Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta.CTSD.2007.



[1] Pengertian bahan ajar (materi pembelajaran), http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/, diambil 17 September 2012
[2] http://www.scribd.com/doc/69250690/7/B-Penyusunan-Peta-Bahan-Ajar
[3] Mulyasa, Kurikuum Tingkat Satuan Pendidikan(Bandung:PT Remaja Rosdayarka.2007)
[4] Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta, 2009, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departmen Agama RI.)hal.58-61

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites