Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat
dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat
negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat
kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk
membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga
masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah
Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap
prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu
ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia
telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
[Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah
mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu
diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten
terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik
Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya
generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem
pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan
yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu
dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan
prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku
anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BAHAN AJAR
1. Pengertian Bahan Ajar
Bahan
ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.[1]
2. Ciri-ciri Bahan Ajar
- Menimbulkan minat baca
- Ditulis dan dirancang untuk siswa
- Menjelaskan tujuan instruksional
- Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
- Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
- Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
- Mengakomodasi kesulitan siswa
- Memberikan rangkuman
- Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
- Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
- Dikemas untuk proses instruksional
- Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
- Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
3. Jenis-jenis bahan ajar
- Lembar informasi (information sheet)
- Operation sheet
- Jobsheet
- Worksheet
- Handout
- Modul
B.
Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
- Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
- Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
- Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
- Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
C.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi:
Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang
berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3.
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat,
Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
4.
Kebutuhan warga negara meliputi:
Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan
berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama,
Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5.
Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang
pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi
6.
Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
7.
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka
8.
Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
D. Peta Bahan Ajar
Peta
kebutuhan bahan ajar disusun berdasarkan analisis kebutuhan bahan ajar.
Terutama berapa banyak ajar yang harus dipersiapkan. Dari analisi bahan ajar
(terutama KD denganunsur pembentuk kompetensi) penyusun sudah dapat
memperkirakan kira-kira seperti apadan bagaimana bahan ajar akan ditulis.
Bagaimana urutan atau sistematiknya, semuanyadisusun dalam peta agar memudahkan
dalam penggarapannya.
Dalam tahap ini sekuens bahan ajar juga
dibuat, agar bisa disajikan prioritas urutan penyajian dan penulisannya. Peta
bahan ajar juga bermanfaat untuk menentukan sifat bahanajar, apakah bersifat
independen (berdiri sendiri) atau dependen (tergantung). Bahan ajar independen
adalah bahan ajar yang berdiri sendiri yang dalam penyusuannya tidak
harusmemperhatikan keterikatan dengan bahan ajar lainnya. Bahan ajar dependen,
adalah bahanajar yang penyusunannya ada keterkaitannya antara bahan ajar yang
satu dengan bahan ajar yang lainnya. Dalam penulisannya harus saling
memperhatikan satu sama lain.[2]
E. Alur Analisis
Penyusunan Bahan Ajar
F. Penyusunan Modul
Modul adalah seperangkat bahan ajar yang
disajikan sistematis sehingga penggunanyadapat belajar dengan atau tanpa
seorang fasilitator/guru. Dengan demikian maka sebuahmodul harus dapat
dijadikan sebuah bahan ajar sebagai pengganti fasilitator/guru. Kalauguru
memiliki fungsi menjelaskan, maka modul harus mampu menjelaskan suatu
substansidengan bahasa yang mudah diterima siswa sesuai dengan tingkat
pengetahuan, kemampun,dan usianya.Penulisan bahan ajar modul dilakukan dengan
melalui tahapan berikut:1.
Analisis Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD)Analsis ini dilakukan dengan maksud untuk menentukan
materi mana yang memerlukan bahan ajar. Pada kegiatan menentukan ini materi
dipilah dan dianalisis dengan caramelihat inti dari materi yang akan diajarkan,
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa,hasil belajar kritis (critical
learning outcomes) yang harus dimiliki siswa itu seperti apa.
Menentukan judul-judul modulJudul dari
modul ditentukan atas dasar KD-KD atau materi pembelajaran yang terdapatdalam silabus.
Satu kompetensi dapat dijadikan sebagai judul apabila kompetensi itutidak
terlalu besar atau luas, sedangkan basarnya kompetensi dapai dideteksi antara
laindengan cara apabila diuaraikan ke dalam materi pokok mendapatkan maksimal
empatmateri pokok (MP), maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu
judul modul. Namun apabila diuarikan mendapat lebih dari empat materi pokok,
maka perlu pemikirankembali apakah perlu dipecah menjadi dua judul modul.3.
Langkah-langkah Penulisan Modul
Untuk menulis modul yang baik dilakukan
langkah-langkah berikut ini:
- Perumusan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai siswaRumusan KD pada suatu modul merupakan spesifikasi kualitas yang seharusnya dimilikioleh siswa setelah ia berhasil menyelesaikan modul tersebut. Kompetensi Dasar yang dicantumkan dalam modul haruslah berdasarkan dan diambil kurikulum. Apabila siswatidak berhasil memiliki atau mencapai indikator sebagaimana yang dirumuskan dalamKD itu, maka KD dalam pembelajaran modul itu harus dirumuskan kembali. Dalam halini barangkali bahan ajar yang gagal, bukan siswa yang gagal. Jika tingkah lakudiindetifikasikan secara tepat, maka apa yang harus dikerjakan untuk mencapainya dapatditentukan secara tepat pula.
- Menentukan alat evaluasi/penilaianDalam membuat modul dilakukan evaluasi penguasaan materi yang disajikanlewat modul tersebut. Oleh karena itu perlu dibuat alat dan instrumen penilaian unuk menilai keberhasilan penguasaan suatu KD.Criterion items adalah sejumah pertanyaan atau tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai suatu KD dalam bentuk tingkahlaku. Karena pendekatan pembelajarannya yang digunakan adalah kompetensi , dimanasistem evaluasinya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat evaluasinyamenggunakan Peniaian Acuan Patokan (PAP) atauCreterion Referenced Assesment . Evaluasi dapat segera disusun setelah ditentukan KD yang akan dicapai sebelummenyusun materi dan lembar kerja/tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Hal inidimaksudkan agar evaluasi yang dikerjakan benar-benar sesuai dengan apa yangdikerjakan oleh siswa. Berikut contoh evaluasi KD.
- Penyusunan materi
Materi isi modul sangat tergantung pada KD
yang akan dicapai. Materi modulsangat baik jika berisi informasi-informasi
mutakhir/terkini dan memiliki relevansi dari berbagai sumber , misalnya buku,
jurnaln hasil penelitian, substansi dari internet danmajalah ilmiah. Materi
modul tidak harus ditulis seluruhnya, dapat saja dalam modul ituditunjukkan
referensi yang digunakan agar siswa dapat membaca lebih jauh tentangmateri itu.
Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari
siswatentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya. Misalnya tentang
tugasdiskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusi dengan siapa,
berapa orangdalam kelompok diskusi dan berapa lama.Dalam menulis modul, kalimat
yang dipergunakan jangan terlalu panjang, kira-kira maksimal 75 kata tiap
kalimat, dalam satu paragraf berisi kira-kira 3 – 7 kalimat.Gambar-gambar yang
mendukung isi materi sangat diperlukan, karena disampingmemperjelas penjelasan
kuga menambah daya tarik bagi siswa untuk mempelajarinya.
- Urutan pembelajaran
Urutan pembelajaran dapat diberikan dalam
petunjuk menggunakan modul.Misalnya dibuat petunjuk bagi guru yang akan mengajarkan
materi tersebut dan petunjuk bagi siswa.
Petunjuk siswa diarahkan pada hal-hal yang harus dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan siswa, sehingga siswa tidak
perlu banyak bertanya, guru juga tidak
perlu terlalu banyak menjelaskan atau dengan kata lain guru hanya
berfungsi sebagaifasilitator.
- Struktur bahan ajar modul
Struktur modul dapat bervariasi tergantung
pada karakter materi yang akandisajikan, ketersediaan sumberdaya dan kegiatan
belajar yang dilakukan. Secara umummodul harus memuat paling tidak:
·
Judul
·
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
·
Kompetensi yang akan dicapai
·
Informasi pendukung
·
Latihan-latihan
·
Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
·
Evaluasi/Penilaian
H. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa ( student work sheet )
adalah lembaran-lembaran yang berisi tugasyang harus dikerjakan siswa. Lembar
Kegiatan Siswa harus memuat paling tidak: judul, KDyang akan dicapai, waktu
penyelesaian, peralatan atau bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,
informasi singkat tentang langkah kerja tugas, yang harus dikerjakandan laporan
yang harus dikerjakan.
Kegiatan menyiapkan LKS dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
- Analisis KurikulumAnalisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yangmemerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan caramelihat materi pokok dan pengalaman belajar dan materi yang akan diajarkan, kemudiankompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
- Menyusun Peta Kebutuhan LKSPeta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulisdan sekuensi atau urutan LKSnya juga dilihat sumber belajarnya. Sekuens LKS inisangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisiskurikulum dan analisis sumber belajar.
3. Menentukan Judul-judul LKSJudul LKS
ditentukan atas dasar KD-KD, materi pokok atau pengalaman belajar yangterdapat
dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul apabila kompetensi
itutidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi dengan cara
apabila diuarikankedalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 (empat) MP,
maka kompetensi itutelah dapat dijadikan sebagai satu judul modul LKS. Namun
apabila uraian menjadi lebihdari 4 materi pokok, maka perlu dipikirkan kembali
apakah perlu dipecah menjadi 2 judulLKS.
4. Penulisan LKS
Penulisan
LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:.
a. Perumusan KD yang harus dikuasaiRumusan KD
pada sutau LKS langsung diturunkan dari Standar Isi (SI)
b. Menentukan alat penilaian
Penilaian dilakukan terhadap proses kerja
dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
kompetensi, dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, makaalat
penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) atau Criterion Referency Assesment .Dengan demikian guru dapat menilainya
melalui proses dan hasil kerjanya.
c. Penyusunan materiMateri LKS sangat
tergantung pada KD yang akan dicapai siswa. Materi LKS dapat berupa informasi
pendukung, yaitu ganbaran umum atau ruang lingkup substansiyang akan
dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku,majalah
ilmiah, substansi yang diambil dari internet, dan jurnal hasil penelitian.Agar
pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja dalam
LKSditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa dapat membaca lebih jauh
tentangmateri itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi
pertanyaan siswatentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya,
misalnya tentang tugasdiskusi. Judul diskusi harus jelas dan didiskusikan
dengan siapa, berpa orang dalamsatu kelompok dan berapa lama.
d. Struktur LKS
Struktur LKS secara umum adalah sebagai
berikut:
- Judul
- Petunjuk Belajar (guru dan/atau siswa)
- Kompetensi yang akan dicapai
- Informasi pendukung
- Tugas-tugas dan langkah kerja
- Penilaian
G. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
|
1.1 Menjelaskan perbedaan jenis
kelamin, agama, dan suku bangsa
1.2 Memberikan contoh hidup
rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
1.3 Menerapkan hidup rukun di
rumah dan di sekolah
|
2. Membiasakan tertib di
rumah dan di sekolah
|
2.1 Menjelaskan pentingnya tata
tertib di rumah dan di sekolah
2.2 Melaksanakan tata tertib di
rumah dan di sekolah
|
Kelas I, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Menerapkan hak anak di
rumah dan di sekolah
|
3.1 Menjelaskan hak anak untuk
bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya
3.2 Melaksanakan hak anak di
rumah dan di sekolah
|
4. Menerapkan kewajiban anak
di rumah dan di sekolah
|
4.1 Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
|
Kelas II, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Membiasakan hidup bergotong royong
|
1.1 Mengenal pentingnya hidup
rukun, saling berbagi dan tolong menolong
1.2 Melaksanakan hidup rukun,
saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah
|
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
|
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
|
Kelas II, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Menampilkan sikap demokratis
|
3.1 Mengenal kegiatan
bermusyawarah
3.2 Menghargai suara
terbanyak (mayoritas)
3.3 Menampilkan sikap mau
menerima kekalahan
|
4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila
|
4.1 Mengenal nilai kejujuran,
kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Melaksanakan perilaku
jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari[3]
|
Kelas III, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
|
1.1 Mengenal makna satu nusa,
satu bangsa dan satu bahasa
1.2 Mengamalkan nilai-nilai
Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
|
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
|
2.1 Mengenal aturan-aturan
yang berlaku di lingkungan masyarakat
sekitar
2.2 Menyebutkan contoh
aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
2.3 Melaksanakan aturan-aturan
yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
|
Kelas III, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Memiliki harga diri sebagai individu
|
3.1 Mengenal pentingnya memiliki harga diri
3.2 Memberi contoh bentuk harga diri, seperti menghargai diri sendiri,
mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan lain lain
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri
|
4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
|
4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan
alam, keramahtamahan
4.2. Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia
|
Kelas IV, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Memahami sistem
pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan
|
1.1 Mengenal lembaga-lembaga
dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan
1.2 Menggambarkan struktur organisasi
desa dan pemerintah kecamatan
|
2. Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
|
2.1 Mengenal lembaga-lembaga
dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
2.2 Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
|
Kelas IV, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Mengenal sistem pemerintahan
tingkat pusat
|
3.1 Mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti
Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
|
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
|
4.1 Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di lingkungannya
4.2 Mengidentifikasi jenis
budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
4.3 Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
|
Kelas V, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
|
1.1 Mendeskripsikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
1.2 Menjelaskan pentingnya
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.3 Menunjukkan contoh-contoh
perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
2. Memahami peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah
|
2.1 Menjelaskan pengertian dan
pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
2.2 Memberikan contoh peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan
merokok
|
Kelas V, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Memahami kebebasan berorganisasi
|
3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
|
4. Menghargai keputusan bersama
|
4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama
|
Kelas VI, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Menghargai nilai-nilai juang
dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
|
1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara
1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses
perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses
perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari
|
2. Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia
|
2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil
amandemen
2.3 Mendeskripsikan tugas dan
fungsi pemerintahan pusat dan daerah
|
Kelas VI, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Memahami peran Indonesia
dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara
|
3.1 Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara
3.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara
di Asia Tenggara
|
4. Memahami peranan politik
luar negeri Indonesia dalam era globalisasi
|
4.1 Menjelaskan politik luar
negeri Indonesia yang bebas dan aktif
4.2 Memberikan contoh peranan
politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional[4]
|
E.
Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
BAB III
PENUTUP
Simpulan,
Bahan ajar atau materi pembelajaran
(instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
- Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
- Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
- Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
- Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi:
Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang
berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Sistim hukum
dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3.
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat,
Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
4.
Kebutuhan warga negara meliputi:
Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan
berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama,
Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5.
Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang
pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi
6.
Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
7.
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka
8.
Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006.Standar Isi. Badan Standar
Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Sapriya. Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta. 2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departmen
Agama RI.
Min janti, sk kd mapel pkn, http://minjanti.blogspot.com/2010/06/sk-kd-mapel-pkn.html,
diambil 17 September 2012
Mulyasa, Kurikuum Tingkat Satuan
Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdayarka.2007
M. Noviar Darkuni. 2008. Kata
Kerja/Operasional. Pra-Acuan Untuk Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Biologi). Suplemen untuk Guru di SekolahUnggulan YSN-KPS
Balikpapan, Riau, Lumajang dan Pasuruan.
Pengertian bahan ajar (materi
pembelajaran), http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/,
diambil 17 September 2012
http://www.scribd.com/doc/69250690/7/B-Penyusunan-Peta-Bahan-Ajar
Zaini, Hisyam, Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta.CTSD.2007.
[1] Pengertian
bahan ajar (materi pembelajaran), http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/, diambil 17 September 2012
[2] http://www.scribd.com/doc/69250690/7/B-Penyusunan-Peta-Bahan-Ajar
[4] Sapriya,
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta, 2009, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departmen Agama
RI.)hal.58-61
0 komentar:
Post a Comment