Thursday, October 28, 2010

Psikologi Umum - Kemauan

BAB I
PENDAHULUAN

1. Gejala kemauan pada manusia
Kemauan adalah dorongan dari dalam yang lebih tinggi tingkatan-tingkatan daripada instink, refleks, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecendrungan, dan hawa nafsu, sekali lagi ditandasan bahwa kemauan hanya terdapat pada manusia saja.
Kemauan adalah doronagan dari dalam yang sadar, berdasarkan pertimbangan pikir dan perasan, serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.
Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan berdasarkan atas berbagai pertimbangan, naika pertimbangan akal/pikir, yang mementukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya halus tidaknya perbuatan kemauan, maka dalam gejala kemauan terdapatkesenjanganantara dorongan kemauan-pikiran-perasaan-tujuan dan tindakan
Gejala kemauan akan diikutu aktifitas yang disebut perbuatan kemauan. Perbuatan kemauan buaknlah tindaka yang bersifat kebetulan, tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada trcapainya suatu tujua . dorongan lkemauan merupakan dan memyebabkan timbul,nya perbuatan hati, jiwa tenaga bergerak mencapai suatu tujuan.
2. Proses kemauan
a. Proses kemauan menurut Meuman
1. Adanya motive
2. Saat mempertimbangkan motive-motive
3. Saat memilih
4. Memutuskan
5. Melaksanakan keputusan kemauan
b. Muman membedakan unsur motif-motif : motif dan perjuanagan
1) Motif (motivasi) merupakan sebab atu gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku, menuju pada suatu ingatan, gambaran fantasi dan perasaan-perasaan tertentu.
2) Perjuangan motif merupakan usaha mempertimbangkan dengan hati nurani dan akal budi kemungkinan dilaksanakannya suatu pilihan yaitu diambil dari beberapa alternative/kemungkinan motif-motif tadi.
3) Pada proses penentuaan ada penentuan dari seleksi dan pelaksanaan pilihan itu. Yaitu memilih motif yag paling baik dan paling kuat untuk dilaksanakan dengan segera.


























BAB II
PEMBAHASAN
GEJALA KEMAUAN (KONASI)

1. PENGERTIAN KEMAUAN
Kemauan adalah salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju suatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan mana, harus diartikan dalam suatu hubungan.
Dorongan hidup, yang bekerja tanpa disadari dan berlangsung dengan sendirinya, disebut: otomatisme. Misalnya :
a. peredaran darah
b. pencemaran makanan
c. pernapasan pada paru-paru. Dan sebagainya.
Semua dorongan ini berpangkal pada tiga macam dorongan asli, yaitu :
a. dorongan mempertahankan diri
b. dorongan mempertahankan jenis, dan
c. dorongan mengebangkan diri.
Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luat sebagi gerak-gerik. Fungsinya kehendak ini berkaitan dengan fikiran dan perasaan.
Kehendak ini dibagi menjadi enam bagian, yaitu :
a. Dorongan
Dorongan ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung diluar kehendak kiata. Dorongan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Dorongan yang bertujuan mencapai syrat hidup tertentu disebut tropisme, misal : binatang mencari cahaya.
2) Dorongan hidup, yang bekerja tanpa disadari dan berlangsung dengan sendirinya disebut Otomatisme, misal : pernafasan pada paru-paru, peredaran darah, dan lain-lain.
Semua dorongan berpangkal pada tiga macam dorongan asli, yaitu : dorongan mempertahankan diri, dorongan mempertahankan jenis, dan dorongan mengebangkan diri.
b. Keinginan
Keinginan ialah dorongan nafsu, yang tertuju pada sesuatu benda tertentu atau yang kongkrit. Kebalikannya ialah kebencian. Keinginan yang dipraktekan bisa menjadi kebiasaan.
c. Hasrat
Hasrat ialah suatu kainginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Paulhan (Prancis), menggolongkan hasrat menjadi beberapa golongan, yaitu :
1) Hasrat vital
a. Kerakusan
b. Kesederhanan
c. Peminum
2) Hasrat sosial
a. Cari teman
b. Cari persatuan
3) Hasrat egoistis
a. Tamak
b. Kikir
c. Saying pada diri
d. Tidak sopan
4) Hasrat yang abstrak
a. Jujur
b. Insyat kewajiban
c. Menipu
d. Kecendrungan : hasrat yang aktif menyuruk kita agar lekas bertindak.
e. Hawa nafsu : hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita.
f. Kemauan : kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan fikiran.
Proses kemauan, untuk sampai pada tindakan melalui beberapa tingkat :
a. Motif (alas an, dasar, pendorong)
b. Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan, pada batin biasanya ada beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah.
c. Keputusan. Disini kita mengadakan pemilihan-pemilihan antara motif-motif tersebut dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin kita punya macam-macam keinginan pada watu yang sama.
d. Perbuatan kemauan. Kalau sudah mengambil keputusan, maka bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.
Ciri-ciri hasrat :
1. Hasrat merupakan “motor” penggerak perbuatan dan kelakuaan manusia.
2. Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif maupun negative. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sdang negative berarti menghindar sesuatu yang dianggap tidak mempunyai haraga/guna baginya.
3. Hasrat selamanya tidak terpisah dari gejala mengenai (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat dipisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
4. Hasrat diarahkan pada penyelanggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan.
2. HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEJASMANIAN
a. Tropisme
Adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kesuatu arah tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetative (tumbuh-tumbuhan) dan animal (binatang).
Dengan adanya jenis perangsang yang berbeda, maka tropisme dapat dibedaa berdasarka jenis perangsangnya, antara lain :
1) Foto-tropisme (fotos = cahaya)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya peransang cahaya menurut arah geraknya, foto propisme dibedaan atas :
a) Foto-tropisme, positif
b) Foto-tropisme, negatif
2) Helio-tropisme (helios = matahari)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya peransang matahari. Menurut arah geraknya helio-tropisme dapat dibedakan :
c) Helio-tropisme poisitif
d) Helio-tropisme negatif
b. Refleks
Refleks adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap peperangsang.
1) Ciri-ciri gerak refleks
a. Pada gerak terdapat hubungan erat antara perangsang dan reaksi, yakni reaksi terhadap perangsang itu.
b. Gerak refleks terjadi diluar kesadaran (tidak disadari).
c. Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan sendirinya) dan tidak mempunyai tujuan tertentu.
d. Sangat terikat oleh perangsang tertentu, tidak dikatakan bahwa setiap jenis perangsang tertentu menimbulkan gerak refleks tertentu.
e. Tidak berhubungan dengan pusat susunan urat syaraf dan bertalian dengan susunan syaraf, yakni sum-sum tulang belakang.
f. Gerak refleks merupakan cara bertindak tertentu yang dibawa sejak lahir.
2) Proses terjadinya gerak refleks
Gerak refleks adalah gearak diluar kesadaran, jadi reaksi-reaksi yang ditimbulkan tidak bersumber pada susunan syaraf (otak) tanpa suatu pertimbangan. Proses terjadi gerak refleks : perangsang pancaindera cel-cel syaraf ensoris urat syaraf mitosis reaksi.
3) Macam-macam refleks
a. Refleks bawaan : yalni refleks yang dibawa sejak lahir; disebut juga refleks asli atau refleks sewajarnya.
b. Refleks latihan : yakni refleks yang diperoleh dari latihan.
c. Refleks bersyarat : (conditioned-refleks)
Refleks ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tapi timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan ransangan alam tersebut.
c. Insting
Yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemuasan doronagn-dorongan nafsu dan doronagn-dorongan lain disebut instink
a) Ciri-ciri insting
1) Insting lebih majemuk dari pada refleks.
2) Instink merupakan kemampuan untuk bergerak pada suatu tujuan dengan tidak memerlukan latiahan terlebih dahulu.
3) Gerak instinktif merupakan pembawaan, kemampuan alami yang dibawa sejak lahir, jadi bukan kecakaapan yang diperoleh dari pengalaman dan latihan.
4) Gerak instinktif berjalan secara mekanis (berjalan dengan sendirinya), berjalan tanpa menggunakan kesadaran dan pertimbangan.
5) Instink sedikit banyak dapat dilatih atau diubah, disesuaikan dengan keadan-keadaan tertentu
6) Gerak instinktif berakar pada dorongan nafsu dan dorongan lain untuk mendapatkan kepuasan.
7) Gerak instinktif pada hewan sejak lahir tetap, tidak berubah, sedangka instink pada manusia berubah.
b) Macam-macam insting
Instink merupakan dorongan alami untuk berbuat tertentu demi tercapainya tujuan.
1) Dorongan untuk mempertahankan diri
2) Dorongan untuk mempertahankan jenis
3) Dorongan untuk mengmbangkan diri
Instink pada manusia
- Manusia mempunyai dorongan instink, tetapi perbuatan dan hidup manusia tidak dikuasai oleh doronga instink.
- Pada suatu kesempatan instink masih berfungsi, namun demikian pernyataan dorongan instink tersebut sudah dalam bentuk perbuatan yang dipengaruhi oleh batin manusia.
d. Automatisme
Gejala yang menimbulkan gerak-gerak terselanggara denga sendiorinya disebut automatisme.
- Autumatisme asli ; ialah gerak automatis yang tidak digerakan oleh gejala hasrat.
- Automatisme latihan : ialah gerak-gerak yang berjalan secara automatis karena seringnya gerak-gerak tersebut diulang.
e. Kebiasaan
Gerak perbuatan yang berjalan dengan lancar dan seolah-olah berjalan dengan sendirinya disebut kebiasaan
f. Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan member kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup tertentu, disebut nafsu.
a. Macam-macam nafsu
- Nafsu individu (perseorangan)
- Nafsu sosial (kemasyarakatan)
b. Hubungan nafsu dengan persaaan
Perasaan yang hebat dapat menimbulkan bergeraknya suatu nafsu dan sebaliknya kadang-kadang nafsu kadang bisa menimbulkan perasaan yang hebat, dan adakalanya kemampuan berfikir dikesampingkan
c. Nafsu dan pendidikan
g. Keinginan
Nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu disebut dengan keinginan.
h. Kecendrungan
Keinginan-keinginan yang sering munculaatu timbul disebut kecendrungan.
Kecendrungan dapat dibedakan menjadibeberapa golongan :
- Kecendrunag vital (hayat)
- Kecendrungan perseorangan
- Kecendrungan sosial
- Kecendrungan abstark
i. Hawa nafsu
Kecendrungan atau keinginan yang sangat kuat dan memndesak yang sedikit banyak mempengaruhi jiwa seseorang disebut hawa nafsu.
j. Kemauan
1. Proses kemauan
Dibawah ini dikemukakan dua teori mengenai proses kemauan:
a. Teori Meuman (analisa lama)
Muman membedakan unsur motif-motif : motif dan perjuanagan
- Motif (motivasi) merupakan sebab atu gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku, menuju pada suatu ingatan, gambaran fantasi dan perasaan-perasaan tertentu.
- Perjuangan motif merupakan usaha mempertimbangkan dengan hati nurani dan akal budi kemungkinan dilaksanakannya suatu pilihan yaitu diambil dari beberapa alternative/kemungkinan motif-motif tadi.
- Pada proses penentuaan ada penentuan dari seleksi dan pelaksanaan pilihan itu. Yaitu memilih motif yag paling baik dan paling kuat untuk dilaksanakan dengan segera.
b. Teori N. Ach (analisa baru)
Ach membedakan empat momen, yaitu :
a. Momen wujud : proses penginderaan yang kuat biasanya disertai dengan ketegangan-ketegangan bahkan sering diiringi dengan gerakan-gerakan tertentu, misal : mengernyitkan kening, mengepalkan tinju.
b. Momen obyektif : kesadaran akn adanya pengarahan pada suatu tujuan, dan ada gambaran satu tujuan. Ada antisipasai terhadap perubahan yang akan dilakukan.
c. Moment akatual : menyadari benar perbuatan apa yang akan dilakukannya.
d. Momen subyektif : ada keinginan dalam kesadaran untuk berbuat secara energik/kuat, dan ada upaya mengumpulkan usaha-usaha untuk berbuat.
Kemauan bisa menciptaka orde dan kesatuan pada setiap unsur bagian dari kepribadian ( unsur kognitif, efektif/emosi, fantasi tanggapan, minat, pikiran, dan lain-lain). Dan kemauan ini mengarahkan manusia pada tujuantujuan menurut pola-pola pembimbing atau leitmotifen tertentu.
2. Kebebasan kemauan
a. Hal-hal yang mempengaruhi kemauan
- Keadaan fisik
- Keadaan materi
- Keadaan psikis
- Keadaan milieu (lingkungan)
- Keadaan kata hati (consciensia)
b. Kebebasan kemauan
1) Teori determinisme (determine = menentukan)
Teori ini berpendapat
- Kebebasan kemauan tidak mungkin ada, semua kejadian termasuk kemauan manusia sudah tertentu, dan terjadinya berdasarkan sebab akibat.
- Semua peristiwa didunia berlaku menurut rumus-rumus yang telah ada, kalau demikian arti tindakan manusia tidak bedanya dengan kerja pesawat.
- Manusia terbatas dalam menentukan kebebasan kemauan, dibatasi oleh dasar pembawaan maupun oleh keadaan.
- Tentang pendidikan : pendidikan adalah sesuatu yang tidak mungkin, paling tinggi orang hanya member latihan-latihan kepada anak-anak untuk menghindar perbuatan-perbuatan yang tidak baik.
2) Teori in-determinise
Kaum ini penentang aliran determinisme. Pendapat-pendapatnya :
- Manusia tidak hidup berdasarkan hukum-hukum kautalitas (sebab-akibat) tetapi bebas dari kemauannya.
- Aliran ini mengakui juga adanya pengaruh hukum sebab akibat pada perbuatan manusia, tetapi bagaimanapun jaga manusia bebas merdeka dalam mengambil keputusan kemauan.
3. HASRAT YANG BERPUSAT PADA PSIKOLOGI ATAU PERBUATAN KEMAUAN
Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Ciri-ciri kemauan sebagai beriikut.
a. Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
b. Gejala kemauan berhubungan erat dengan suatu tujuan.
c. Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan, baik pertimbangan akal/pikiran yang menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan kemauan.
d. Dalam kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikiran dan peasan saja, melainkan seluruih pribadi pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
e. Pada perbuatan kemauan bukanlah tidakkan yang bersifat kebetulan, melainkan tindakan yang disengaja dan pada tercapainya suatu tujuan.
f. Banhwa tujuan menjadi unifikator atau pemersatu dari semua tingkah laku manusia, dan memgkoordinasi segenaf fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasam yang super harmonis.
Hal-hal yang mempengaruhi kemauan.
a. Keadaan fisik
b. Keadaan materi
c. Keadaan milieu (lingkungan)
d. Keadaan kata hati (consciensia)
4. MOTIF, PERKEMBANGAN DAN MACAMNYA
a. Motif
Perbuatan organisme itu dapat dibedakan : perbuatan yang refleksif dan perbuatan yang disadari.
b. Perkembangan motif
Perkembangan ini berhubungan dengan masalah kemasakan (maturation), latihan dan proses belajar.
c. Macam-macam motif
Disamping menurut Woodworth dan Marquis motif itu dapat dibedakan :
1. Motif yang berhubungan dengan kebutuhan jasmani (organie needs) yaitu motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu atau organism, misalnya motif minim, makan, kebutuhan pernapasan, seks, kebutuhan beristirahat.
2. Motif darurat (emergency motives).
3. Motif obyektif (obyective motives)
Bila individu menghadapi bermacam-macam motif pada kemungkinan respons yang dapat diambil, yaitu :
1. Pemilihan atau penolakan
2. Kompromi
3. Meragu-ragukan (bimbang)















BAB III
PENUTUP
Simpulan
1. Kemauan ialah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan fikiran.
2. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk mdapat mencapai sesuatu.
3. Kehendak dibagi menjadi :- Dorongan,- Keinginan,- Hasrat,- Kecendrungan,- Hawa nafsu, dan - Kemauan
4. Hasrat yang berpusat pada kejasmanian terbagi atas:
a. Tropisme Adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kesuatu arah tertentu.
b. Refleks adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap peperangsang.
c. Insting adalah kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemuasan doronagn-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain.
d. Automatisme adalah Gejala yang menimbulkan gerak-gerak terselanggara dengan sendirinya.
e. Kebiasaan adalah Gerak perbuatan yang berjalan dengan lancar dan seolah-olah berjalan dengan sendirinya disebut kebiasaan.
5. Hasrat yang berpusar pada psikologi atau perbuatan kemauan.
Hal-hal yang mempengaruhi kemauan :
e. Keadaan fisik
f. Keadaan materi
g. Keadaan milieu (lingkungan)
h. Keadaan kata hati (consciensia)
6. Motif, perkembangan dan macamnya.
Macam-macam motif :
- Motif yang bersifat vital
- Motif yang bersifat rohaniah.




Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 1998. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta
Sujanto, Agus. 2004. Psikologi Umum. Jakarta :Bumi Aksara
Kartono, Kartini. 1984. Psikologi Umum. Bandung : CV Mandar Maju
Shalahudin Mahfudz, Drs., Pengantar Psikologi Umum, Surabaya "Sinar Wijaya" 1986
Abu Ahmadi, Drs., Psikologi Umum, 1982, Surabaya "PT Bina Ilmu".



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites