Tuesday, March 8, 2011

Psikologi Pendidikan - Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya Terhadap Proses Belajar

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan ialah usaha sadar orang dewasa/pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kedewasaan.
Definisi pendidikan diatas mengisyaratkan agar setiap pendidik baik orang tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat membimbing atau mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang diharapkan.
Untuk dapat memehami hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut ada beberapa pokok bahasan yang harus dipelajari,yaitu:
v  Pengertian,perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
v  Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan
v  Fase-fase perkembangan dan kondisinya
v  Tugas-tugas perkembangan
Dengan keempat pokok bahasan tersebut diharapkan dapat memperjelas tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak itu terjadi sebelum mereka enjadi dewasa.






BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
            Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi berlangsung sejak terjadinya konsepsi sampai mati yaitu individu senantiasa mengalami perubahan-perubahan atau perkembangan.
            Perkembangan yang dimaksud diatas adalah merupakan istilah perkembangan dalam pengertian umum yang diartikan sebagai: “serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, progresif, jalin menjalin dan terarah kepada kematangan ata kedewasaan.”
            Kebanyakan para ahli psikologi cenderung membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan semakin tinggi badannya.
            Istilah perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental-psikologis manusia,”seperti halnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengatahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan dan sebagainya, sehingga dangan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak pengatahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama dan sebagainya.[1]
B.Aspek-Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
            Pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri si anak adalah menyangkut semua organ dan struktur organnya, seperti : organ fisik dalam misalnya jantung, paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami perubahan-perubahan secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak, semakin lengkap strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan pertumbuhannya selesai apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan, sehingga anak mencapai kedewasaan fisik.[2]
            Adapun perkembangan mental psikologis yang terjadi pada diri si anak adalah mencakup semua aspek mental psikologis anak baik segi pengetahuan,keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap, reaksi dan aspek-aspek mental psikologis lainnya yang semuanya itu melalui proses perkembangan akan mengalami perubahan secara kuantitatif dan kualitatif sehingga si anak bukan saja semakin banyak pengatahuan dan kemampuannya, tetapi juga semakin baik kualitas pengatahuan dan kemampuan yang dimilikinya.
            Dengan proses pertumbuhan fisik dan perkembanga mental psikologis yang diperoleh anak secara maksimal dapat diharapkan si anak akan tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa yang baik dan berkualitas sebagaimana yang diharapkan dirinya sendiri, juga oleh orang tua dan masyarakatnya.
            Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, di luar rumah maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan dan pendidikan yang baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.
C.Fase-Fase Perkembangan
            Untuk memeudahkan kita dalam memahami tahapan perkembangan tersebut Elizabeth Hurlock secara lengkap telah membagi fase perkembangan manusia dalam sepuluh fase/masa perkembangan,yaitu:
a.       Masa Sebelum Lahir ( Pranatal ) Selama 280 Hari
b.      Masa Bayi Baru Lahir ( New Born ) 0,0-2 Minggu
c.       Masa Bayi ( Babyhood ) 2 Minggu – 2,0 Tahun
d.      Masa Kanak-Kanak Awal ( Early Childhood ) 2,0 – 6,0
e.       Masa Kanak-Kanak Akhir ( Later Childhood ) 6,0 – 12,0
f.        Masa Puber ( Puberty ) 11,0/12,0 – 15,0/16,0
g.       Masa Remaja ( Adolescence ) 15,0/16,0 – 21,0
h.       Masa Dewasa Awal ( Early Adulthood ) 21,0 – 40,0
i.         Masa Dewasa Madya ( Middle Adulthood ) 40,0 – 60,0
j.        Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood ) 60,0 - ….[3]
Dari pembagian fase perkembangan diatas  berarti bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu berlangsung sejak masa pranatal sampai anak selesai masa remajanya.
1)      Masa Sebelum Lahir ( Pranatal )
Masa pranatal ini berlangsung dari sejak terjadinya konsepsi atau vertilasi sampai bayi lahir kira-kira lamanya 9 bulan 10 hari atau 280 hari.
2)      Masa Bayi Baru Lahir ( New Born )
Masa ini dimulai sejak lahir sampai bayi beruur kira-kira 15 hari. Masa ini merupakan masa pemberhentian (plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan. Masa ini dikenal juga dengan masa “resting age” yaitu masa istrahat guna menyesuaikan diri dengan keadaan baru di dunia ini.
3)      Masa Bayi ( Babyhood )
Masa ini berlangsung dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Ciri-ciri masa ini adalah : a). masa bayi merupakan masa dasar yaitu masa-masa pembentukan  dasar-dasar kehidupan yang sesungguhnya pada masa ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. b). bayi berkembang pesat baik fisik maupun psikologisnya sehingga penampilan dan kemampuannya pada masa ini banyak mengalami perubahan.
4)      Masa Kanak-Kanak Awal ( Early Childhood )
Masa kanak-kanak awal ini berlangsung dari umur 2,0 sampai 6,0 tahun. Masa ini sering di sebut usia sulit/problematis karena memelihara/mendidik mereka sulit. Masa ini juga disebut sebagai usia main karena sebagian besar hidup anak waktunya dihabiskan untuk bermain.
5)      Masa Kanak-Kanak Akhir ( Later Childhood )
Masa kanak-kanak akhir atau disebut juga  masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai 12 tahun.
6)      Masa Puber ( Puberty )
Masa puber merupakan periode tumpang tindih karena mencakup akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja, yaitu dari umur 12,0 atau 13,0 sampai umur 16,0 atau 17,0. Pada masa ini ditandai dengan gejala-gejala bahwa anak itu sudah mencapai baligh, yaitu haid pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.
7)      Masa Remaja ( Adolescence )
Masa remaja ini berlangsung dari umur 15,0 atau 16,0 sampai umur 21,0 atau berlangsung dari saat individu matang secara seksual sampai mencapai usia matang menurut hukum. Masa remaja ini dibagi di bagi dua bagian yaitu masa remaja awal yang berlangsung hingga umur 17 tahun dan kedua, masa remaja akhir yang berlangsug hingga mencapai usia kematangan resmi secara hukum yaitu 21 tahun.
D.Tugas-Tugas Perkembangan
            Tugas perkembangan ialah tugas yang harus diselesaikan individu pada setiap fase atu periode kehidupan tertentu. Apabila ia berhasil mencapainya maka ia akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila ia gagal  akan kecewa dan dicela oleh orang tua dan masyarakatnya serta proses selanjutnya akan mengalami kesulitan.[4]
a)      Masa bayi dan anak kecil
·        Belajar berjalan
·        Belajar makan makanan padat
·        belajar berbicara
·        dsb.
b)      Masa anak sekolah
·        Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
·        Belajar bergaul dengan orang lain
·        Mengembangkan kemampuan kecakapan membaca,menulis, dan berhitung
·        Dsb.
c)      Masa remaja
·        Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
·        Menerima peran sosial jenis kelamin sebagai pria atau wanita
·        Persiapan mandiri secara ekonomi
·        Dsb.
E.Kematangan Dan Belajar Dalam Proses Perkembangan
            Kematangan yang dimaksud adalah kematangan potensi fisik dan potensi mental psikologis yang telah dicapai dalam tahap pertumbuhan atau perkembangan.
            Adapun pengertian belajar yang dimaksud dalam kaitannya dengan proses perkembangan itu adalah perubahan yang terjadi melalui latihan atau usaha dengan belajar itulah anak memiliki kemampuan, pengetahuan  dan sebagainya. Dengan kata lain, semua aspek perkembangan yang diperoleh si anak itu terjadi karena belajar, tanpa belajar anak tidak mungkin tahu apa-apa dan tidak akan bisa apa-apa.
F. Fungsi Kematangan Dan Belajar Dalam Proses Perkembangan
            Dalam proses pertumbuhan kearah tercapainya kematangan/kedewasaan fisik dan mental psikologis,kematangan merupakan faktor penyebab, yang berarti kedewasaan fisik seorang anak sangat tergantung pada waktunya matang saja atau 17 tahun ke atas dan kematangan intelektual juga emosi.
            Dalam hal ini belajar akan berfungsi sebagai penentu sebab terjadinya perkembangan. Tanpa melalui belajar potensi mental psikologis anak tidak mungkin akan dapat dikembangkan. Atau dengan kata lain tanpa belajar manusia tidak akan dapat bertingkah laku seperti manusia. Dan perkembangan pribadi manusia itu merupakan hasil perpaduan unsur kematangan dan belajar.[5]
G.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
            Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal)terdiri dari  faktor lingkungan dan faktor instrumental; sedang faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal)adalah berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.
  1. Faktor-faktor lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian faktor:
·        Faktor lingkungan alam/non sosial mencakup keadaan suhu, kelembapan udara,tempat,dll
·        Faktor lingkungan sosial mencakup kehidupan dalam masyarakat
  1. Faktor-faktor Instrumental
Faktor instrumrntal ini terdiri dari sarana/pra sarana belajar mengajar seperti gedung sekolah,media pelajaran,materi pelajaran,dll
  1. Faktor-faktor kondisi internal siswa
Terdiri dua bagian,yakni:
·        Faktor kondisi fisiologis mencakup kondisi kesehatan dan kebugaran fisik
·        Faktor psikologis mencakup minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif sperti ingatan dan berpikir.
















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan,
1.                   Kebanyakan para ahli psikologi cenderung membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan . Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek fisik jasmaniah. Istilah perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental-psikologis manusia,
2.                   Fase-Fase Perkembangan:
1.Masa Sebelum Lahir ( Pranatal ) Selama 280 Hari
2.Masa Bayi Baru Lahir ( New Born ) 0,0-2 Minggu
3.Masa Bayi ( Babyhood ) 2 Minggu – 2,0 Tahun
4.Masa Kanak-Kanak Awal ( Early Childhood ) 2,0 – 6,0
5.Masa Kanak-Kanak Akhir ( Later Childhood ) 6,0 – 12,0
6.Masa Puber ( Puberty ) 11,0/12,0 – 15,0/16,0
7.Masa Remaja ( Adolescence ) 15,0/16,0 – 21,0
8.Masa Dewasa Awal ( Early Adulthood ) 21,0 – 40,0
9.Masa Dewasa Madya ( Middle Adulthood ) 40,0 – 60,0
10.Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood ) 60,0 - ….
3. Tugas perkembangan ialah tugas yang harus diselesaikan individu pada setiap fase atu periode kehidupan tertentu. Apabila ia berhasil mencapainya maka ia akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila ia gagal  akan kecewa dan dicela oleh orang tua dan masyarakatnya serta proses selanjutnya akan mengalami kesulitan.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar: Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal)terdiri dari  faktor lingkungan dan faktor instrumental; sedang faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal)adalah berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.












Daftar Pustaka
 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1996
Drs Wasty Sumanto,Psikologi Pendidikan, PT. Monica Cipta, Jakarta, 1990
Drs Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1990
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar.PT. Gramedia, Jakarta, 1986




[1] M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan( Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1996)hlm.11
[2] [2] ibid,hlm.12
[3] Ibid,hlm.13
[4] Ibid,hlm.31
[5] Drs Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan( Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990)hlm.23

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites