Monday, May 9, 2011

Profesi Keguruan - Kemampuan Profesional Guru Dalam Mengelola Program Pembelajaran Dan Pengelolaan Kelas


BAB II
PEMBAHASAN
A. Profesionalisme Guru
            Professionalisme berasal dari kata profesi. Istilah profesi menurut M. Arifin(1989) berasal dari kata profession mengandung arti sama dengan occopation yaitu suatu pekerjaan yang memerlukan keahian khusus yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Menurutnya profesi sebagai bidan keahlian yang khusus untuk menangani lapangan pekerjaan tertentu yang membutuhkannya.[1]
            Ada beberapa alasan rasional dan empirik sehingga tugas mengajar disebut sebagai profesi, yaitu:
1)      Bidang tugas guru memerlukan perencanaan yang mantap, pelaksanaan mantap, dan pengendalian yang baik.
2)      Bidang pekerjaan mengajar memerlukan dukungan ilmu teoritis pendidikan dan mengajar.
3)      Bidang pendidikan ini memerlukan waktu yang lama dalam masa pendidikan dan latihan, sejak pendidikan dasar sampai pendidikan tenaga keguruan.
Profesionalisme dalam bidang pendidikan merupakan seperangkat tugas dan fungsi dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian. Para guru profesional memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di lembaga pendidikan guru dalam jangka wktu tertentu.
B. Program Pembelajaran
            Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran “.(Oemar Hamalik,1995:57)[2]
1. Pengajaran sebagai Suatu Sistem
            Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan hubungan secara sistemik antara berbagai komponen pengajaran. Hubungan sistemik mempunyai arti bahwa setiap komponen yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan fungsinya saling berhubungan antara satu sama lain dan membentuk kesatuan. [3]
            Pengajaran mempunyai beberapa komponen, yaitu komponen: tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran yang bercirikan sistem menekankanketerpaduan antara keseluruhan komponen, komponen yang satu berhubungan erat dengan komponen lainnya.
2. Perencanaan Program Pengajaran atau Pembelajaran
a)                Program untuk Jangka Waktu Agak Panjang
      Dalam program belajar semester satu tahun ajaran terbagi atas  dua semester, maka dalam program caturwulan satu tahun terbagi atas tiga caturwulan. Pada setiap akhir caturwulan diadakan evaluasi hasil belajar yang biasa disebut tes sumatif.
      Hasil evaluasi tersebut sampai batas tertentu dapa dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada caturwuulan tersebut.
Isi dalam suatu program caturwulan meliputi:
·        Tujuan
·        Pokok/ satuan bahasan
·        Metode mengajar
·        Media dan sumber belajar
·        Evaluasi pembelajaran
·        Waktu
·        Lain-lain
b)      Program untuk Jangka Waktu Singkat
      Program caturwulan dapat dijadikan pegangan untuk mengajar di kelas, tetapi baru merupakan pegangan bagi pelaksanaan mengajar selama satu caturwulan. Untuk pegangan mengajar di dalam kelas. Dari program caturwulan ini masih perlu dijabarkan lagi program-program untuk jangka waktu yang pendek, misalnya untuk setiap pokok/satuan bahasan. Program untuk setiap pokok/satuan bahasan ini pada dasarnya merupakan program mingguan atau harian, dan dewasa ini lebih dikenal dengan nama satuan pelajaran.
      Isi dan alokasi waktu setiap satuan pelajaran tergantung pada lusa/sempitnya pokok/satuan bahasan yan dicakupnya.
      Komponen-komponen isi dari satu-satuan pelajaran tidak banyak berbeda dengan program caturwulan. Perbedaannya adalah pada satuan pelajaran tujuan dan bahan ajaran disusun lebih rinci dan spesifik, metode mengajar dijelaskan dalam bentuk yang lebih konkret berupa proses bagaimana guru menyampaikan pelajaran/mendorong siswa belajar dan bagaimana siswa belajar. Pada evaluasi, alat evaluasinya sudah tersusun.
C. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolan Kelas
            Pengelolaan  kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan- kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian.
            Wilford A. Weber (James M. Cooper , 1995 : 230) mengemukakan bahwa Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to establish and maintain classroom conditions that will enable students to achieve their instructional objectives efficiently – that will enable them to learn.
            Pengelolaan Kelas adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan meciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagai terjadinya proses belajar mengajar. Sedangkan untuk pengajaran adalah segala jenis kegiatan yang dengan sengaja kita lakukan dan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan- tujuan khusus pengajaran.
            Jadi, pengelolaan kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
2. Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas
            Pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan jangankan bagi guru yang baru menerjunkan diri kedalam dunia pendidikan, bagi guru yang sudah profesionalpun sudah merasakan betapa sukarnya mengelola kelas, namun begitu tidak pernah guru merasa jemuh dan kemudian jera mengelola kelas setiapkali mengajar dikelas.
            Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidak mampuan guru mengelola kelas, dari kegagalan itu adalah prestasi, belajar siswa renda, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan karena itu,pengelolaan kelas merupakan kopetensi guru yang sangat penting di kuasai oleh guru dalam kerangka keberhasilan proses belajar – mengajar.
3. Penataan Ruang Kelas
            Agar terciptanya suasana belajar yang mengairahkan,perlu diperhatikan pengaturan, penataan ruang kelas, belajar penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • Ukuran dan bentuk kelas
  • Bentuk serta ukuran bangku dan meja anak didik
  • Jumlah anak didik dalam kelas
  • Jumlah anak didik dalam setiap kelompok
  • Jumlah kelompok dalam kelas
  • Komposisi anak didik dalam kelompok
4. Pengaturan Siswa
Pengaturan siswa dikelas terutama berhubungan dengan masalah bagaimana pula pengelompokan siswa guna guna menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat bertambah dalam waktu yang relatif lama.
Kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada ospek individual siswa penempatan siswa memerlukan pertimbangan pada aspek postur tubuh siswa dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi atau rendah, dimana menempatkan siswa yang memiliki kelainan penglihatan/pendengaran, siswa yang cerdas, yang bodoh yang pendiam, yang lincah dan suka berbicara, suka membuat keributan yang suka menggangu temannya,dan sebagainya, sebaiknya dipisah agar kelompok tidak di dominasi oleh satu kelompok tertentu.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan,
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan hubungan secara sistemik antara berbagai komponen pengajaran.
            Pengajaran mempunyai beberapa komponen, yaitu komponen: tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran yang bercirikan sistem menekankanketerpaduan antara keseluruhan komponen, komponen yang satu berhubungan erat dengan komponen lainnya.
            Pengelolaan  kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan- kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian.




Daftar pustaka
Syafaruddin dan Irwan Nasution.Manajemen Pembelajaran.Quantum Teaching.Jakarta.2005.
R. Ibrahim dan Nana.Perencanaan Pengajaran.Rineka Cipta.Jakarta.2010.
Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Rineka Cipta.Jakarta.2010
http://gurulia.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-pembelajaran/










[1] Syafaruddin dan Irwan Nasution.Manajemen Pembelajaran(Quantum Teaching.Jakarta.2005)hlm.27
[2] http://gurulia.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-pembelajaran/
[3] R. Ibrahim dan Nana.Perencanaan Pengajaran(Rineka Cipta.Jakarta.2010)hlm.51

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites